Mestre Bimba, Legenda Capoeira Terbesar Sepanjang Masa


Manuel dos Reis Machado; putra dari Luiz Cândido Machado dan Maria Martinha do Bonfim ini kelak dikemudian hari akan dikenal sebagai Mestre Bimba (23 November 1900 – 15 February 1974). Beliau dilahirkan di "bairro do Engenho Velho" di Salvador, Brazil. Julukan "Bimba" tercipta gara-gara sebuah “taruhan” antara ibunya dan bidan pembantu pada hari kelahirannya. Ibunya bertaruh bahwa dia akan melahirkan seorang anak perempuan, sedangkan bidannya berpendapat justru seorang bayi laki-lakilah yang akan lahir. Setelah lahir, sang bidan berkata “Lihat...anda melahirkan seorang anak laki-laki....lihat! ada “bimba” (alat kelamin pria) nya!

Dia mulai belajar Capoeira semenjak berusia 12 tahun, pada Bentinho seorang capitão da Companhia Baiana de Navegação (Kapten Navigator) dari Estrada das Boiadas (sekarang disebut bairro da Liberdade) di Salvador, padahal, pada waktu itu, berlatih Capoeira masih merupakan sesuatu yang dilarang oleh pemerintah.. Di kemudian hari, dia akan dikenal sebagai salah satu dari dua pendiri Capoeira kontemporer yang legendaris, selain Mestre Pastinha, yang dipercaya sebagai bapak Capoeira Angola.

Awal Kelahiran Capoeira Regional

Pada umur 18 tahun, Bimba merasa bahwa Capoeira telah kehilangan efisiensinya sebagai sebuah bela diri, Capoeira justru menjadi semacam acara adat, dan hanya tinggal 9 gerakan yang tersisa. Pada saat itulah Bimba memulai menghidupkan kembali gerakan-gerakan dari perkelahian Capoeira dan menambahkan berbagai gerakan dari sebuah sebuah bela diri dari Afrika yang Batuque – sebuah tipe bela diri yang banyak menggunakan cengkeraman dan bantingan yang dipelajarinya dari ayahnya yang juga seorang jawara dalam bela diri tersebut. Ini adalah awal dari perkembangan menuju Capoeira Regional.

Pada tahun 1928, sebuah babak baru dalam sejarah Capoeira dimulai, seiring dengan perubahan cara hidup orang-orang negro (keturunan Afrika yang dibawa ke Brazil sebagai budak) yang dipandang rendah oleh masyarakat Brazil.. Setelah melakukan sebuah pertunjukan di istana Gubernur Bahia, Juracy Magalhães, Mestre Bimba akhirnya berhasil meyakinkan pemerintah akan nilai-nilai budaya Capoeira, yang kemudian berlanjut dengan pencabutan larangan berlatih Capoeira pada tahun 1930-an.

Mestre Bimba mendirikan sekolah Capoeira pertama kali pada tahun 1932, bernama Academia-escola de Capoeira Regional, di daerah Engenho de Brotas di Salvador, Bahia. Sebelumnya Capoeira hanya dilatih dan dimainkan di jalanan. Meski begitu, , Capoeira masih juga menerima diskriminasi oleh masyarakat kelas atas di Brazil. Dalam usahanya untuk mengganti kekejaman, kecurangan dan reputasi jahat yang identik dengan para pemain Capoeira pada waktu itu, Bimba kemudian menciptakan sebuah standar tersendiri.

Murid-muridnya diharuskan memakai seragam berwarna putih bersih, harus mampu menunjukkan nilai sekolah yang diatas cukup, memiliki postur tubuh yang baik dan banayak standar lain. Akibatnya banyak dokter, pengacara , politikus, masyarakat kelas menengah dan wanita(dahulu belum diperbolehkan berlatih Capoeira) yang bergabung dan menjadi murid Bimba, sekaligus memberikan dukungan yang jauh lebih baik bagi sekolah Bimba ini.


Pendirian Capoeira Regional

Pada tahun 1936, Bimba menantang para ahli beladiri dari berbagai aliran untuk mencoba Capoeira gaya Regional. Tercatat ada 4 pertarungan, masing-masing melawan Vítor Benedito Lopes, Henrique Bahia, José Custódio dos Santos (Zé I) dan Américo Ciência. Bimba memengankan semua pertarungan ini


Pada tahun 1937, dia menerima sertifikat dari dewan pendidikan Brazil setelah dia diundang untuk sebuah demonstrasi Capoeira kepada seseorang yang kemudian menjadi presiden Brazil waktu, Getúlio Dorneles Vargas.

Pada 1942, Mestre Bimba membuka sekolah keduanya di Terreiro de Jesus - rua das Laranjeiras; sekarang bernama rua Francisco Muniz Barreto. Sekolah ini masih ada hingga hari ini dan dipercayakan kepada muridnya, "Vermelho". Mestre Bimba juga mengajarkan Capoeira di ketentaraan dan akademi polisi. Kemudian dia resmi dinyatakan sebagai “Bapak Capoeira Modern”.

Beberapa murid-murid Mestre Bimba yang pada waktu itu menempati kedudukan penting dalam masyarakat adalah Dr. Joaquim de Araújo Lima (bekas Gubernur Guaporé), Jaime Tavares, Rui Gouveia, Alberto Barreto, Jaime Machado, Delsimar Cavalvanti, César Sá, Decio Seabra, José Sisnando dan masih banyak lagi.

Warisan Mestre Bimba

Mestre Bimba pernah menjadi pekerja batubara, tukang kayu, penjaga gudang, penjaga pantai, petugas agen perjalanan berkuda tapi yang paling utama dia adalah seorang Capoeirista; seseorang dengan kepribadian yang sangat luarbiasa! Tidak pernah merasa puas atas perlakuan pemerintah setempat di Bahia, dia pindah ke Goiânia pada tahun 1973 atas undangan dari salah seorang bekas muridnya. Dia meninggal setahun kemudian pada tanggal 15 Februari 1974 di rumah sakit Hospital das Clínicas de Goiânia karena stroke.

Bimba berhasil menghidupkan kembali nilai-nilai murni didalam Capoeira, yang dahulu dipakai oleh para budak kulit hitam berabad-abad sebelum kelaihrannya. Bagi Bimba, Capoeira adalah sebuah perkelahian, tetapi “kompetisi” harus dihindarkan selamanya karena dia percaya Capoeira sesungguhnya adalah perkelahian “kerja sama”, dimana pemain yang lebih pandai harus selalu bertanggung jawab atas pemain yang kurang pandai dan harus membantunya meningkatkan kemampuan bertarungnya sendiri.

Mestre Bimba memperjuangkan apa yang meurutnya terbaik bagi Capoeira seumur hidupnya dan mencapai hasil yang gemilang. Sepeninggalnya pada tahun 1974, salah satu putranya, Mestre Nenel (Manoel Nascimento Machado), pada umur 14 tahun, mengambil tanggung jawab atas akademi Capoeira ayahnya. Mestre Nenel masih dianggap berjasa atas warisan sejarah dan budaya yang ditinggalkan ayahnya dan sekarang menjadi ketua sekolah Capoeira Filhos de Bimba.






Peraturan Di Akademi Mestre Bimba

Bimba sangat percaya bahwa Capoeira punya banyak nilai-nilai luar biasa sebagai sebuah seni bela diri, terlihat dari usahanya untuk mengembangkan pembelajaranya secara metodis dan terstruktur rapi.
Bimba mengembangkan sebuah sistem pengajaran Capoeira dengan berbagai peraturan, dasar hukum dan tradisi, yang hingga kini masih bisa ditemui dalam Capoeira Regional. Beberapa peraturan dasar adalah:
-Menghindari merokok dan minum minuman keras karena itu akan mengganggu performa para pemain .
-Menghindari unjuk kebolehan seorang pemain Capoeira diluar akademi (faktor”kejutan” dianggap sangat penting disini)
-Menghindari percakapan selama berlatih, dan justru harus selalu mengawasi dan -mempelajari sambil melihat.
-Melatih gerakan-gerakan dasar setiap hari
-Tidak takut untuk mendekati lawan, karena semakin dekat dengan lawan, seseorang akan belajar lebih banyak (dari lawannya itu)
-Menjaga badan tetap santai dan tenang
-Lebih baik kalah dalam roda daripada kalah di (pertarungan) jalanan.
Bimba juga menciptakan prinsip-prinsip dasar untuk melandasi sisitem pengajaran Capoeiranya:
-“ Gingar sempre ” (untuk tetap bergerak(Ginga) secara konstan dalam pertarungan); karena “Ginga” adalah dasar dari semua gerakan dalam Capoeira ;
-“ Esquivar sempre ” (Selalu menghindar dari serangan lawan);
-Semua gerakan harus ada manfaatnya (baik menyerang ataupun bertahan);
- Selalu menjaga posisi pasti dengan tanah (lompatan dan gerakan akrobatik membuat pertahanan terbuka);
-Selalu bermain mengikuti irama Berimbau
-Selalu menghormati lawan apabila dia tidak bisa bertahan lagi
-Selalu menjaga kehormatan moral dan kesehatan fisik lawan (pada waktu berlatih yang lebih kuat harus melindungi yang lebih lemah)
Bimba juga menciptakan beberapa tradisi dan ritual untuk mendukung metode pengajarannya.
-Menggunakan kursi untuk melatih dasar gerakan bagi murid-murid pemula.
-Menciptakan “ charanga ” atau orkestra Capoeira, terdiri dari sebuah berimbau dan dua pandeiro
-Menyanyikan ( quadras e corridos ) lagu-lagu yang diciptakan oleh Bimba dalam permainan Capoeira.
-Menciptakan sistem “ batizado ” (pembaptisan)
Tapi, yang lebih istimewa lagi bagi perkembangan Capoeira Regional sebenarnya adalah metode-metode yang dihasilkan oleh Mestre Bimba, diantaranya:
-Ujian Masuk (tes fisik dengan menggunakan gerakan Capoeira untuk melihat seberapa kemampuan seorang murid
- Adanya “ sequência ” (sekuens atau kumpulan gerakan) dari 17 gerakan menyerang dan bertahan yang paling dasar dari Capoeira.
-Melatih permainan dengan tempo dan kecepatan yang berbeda-beda.
-Gerakan-gerakan spesifik: melumpuhkan, menyerang lurus, menyambungkan gerakan dan menjatuhkan.
-Adanya pelatihan “ cintura desprezada ” (sekumpulan gerakan yang dilatihkan khusus untuk murid advance/tingkat tinggi
- “ Formatura ” (semacam wisuda untuk pengajar Capoeira);
- “ Especializacdo ” dan “ emboscada ” (ujian khusus murid tingkat tinggi)



“Quem aguenta tempestade e rochedo.”
[Hanya tebing karang yang bisa menahan badai.]
-Mestre Bimba-

Read more: http://unic77.blogspot.com/2010/04/profil-mestre-bimba-legenda-capoeira.html#ixzz0l9khFnNo

Albert P.Southwick Dokter Gigi Penemu Kursi Listrik





Selain menciptakan senapan mesin pertama, ternyata seorang dokter gigi yang lain menjadi penemu ide kursi listrik!! Namanya Dr. Albert P.Southwick, seorang dokter gigi yang juga insinyur dari New York.

Inspirasi memang bisa datang kapan saja dan di mana saja. Jika jaman dahulu kala Archimedes digosipkan menemukan bagaimana cara menghitung volume benda saat sedang asyik mandi, maka pada tahun 1881 pak dokter yang satu ini mendapat inspirasi saat menjadi saksi mata seorang pemabuk tua mati kesetrum listrik dari generator yang menyala. Ia begitu takjub melihat bagaimana orang tua tersebut mati dengan begitu cepat dan (terlihat) tanpa penderitaan sama sekali.
http://i643.photobucket.com/albums/uu159/psykopat_2009/Singsing_electricchair.jpg
Dr Southwick berkesimpulan bahwa listrik dapat menjadi alternatif yang patut dipertimbangkan untuk menghukuman mati para pesakitan. Bekerja sama dengan gurbernur New York saat itu, pak dokter memperjuangkan peng-legal-an hukuman mati dengan cara disetrum. Hukum pertama yang memperbolehkan penggunaan listrik sebagai hukuman mati berlaku efektif mulai pada tanggal 1 Januari 1889.

Pada tanggal 6 Agustus 1890, jam 6 pagi waktu setempat, William Kemmler menjadi orang yang “beruntung” untuk dicatat oleh sejarah sebagai orang pertama yang dipanggang di kursi listrik. Ia didakwa membunuh kekasihnya dengan kapak. Namun sayangnya Kemmler tidak seberuntung pemabuk tua yang menjadi sumber inspirasi ide kursi listrik. Kemmler tidak langsung mati “dengan tenang”. Ia shock dulu selama 17 detik, namun masih tetap hidup.

Ternyata teknisi yang bertugas salah memprediksi voltase listrik yang diperlukan untuk membunuh seorang manusia. Voltase listrik akan ditingkatkan dua kali lipat dari 1000 volt menjadi 2000 volt. Sialnya, generator yang digunakan sebagai sumber listrik perlu di charge ulang!! Kemmler dibiarkan menunggu dalam keadaan gosong dan mengaduh kesakitan. Usaha penyetruman kedua berlangsung selama 1 menit dengan hasil akhir berupa Kemmler yang akhirnya mati, bau daging terbakar yang memenuhi ruangan dan asap yang mengepul dari kepala Kemmler.

Beberapa kutipan tentang hukuman mati ini:
1. Westinghouse: “They would have done better using an axe”
2. Seorang reporter yang menyaksikan secara langsung: “An awful spectacle, far worse than hanging”
3. New York Herald: “Strong men fainted and fell like logs on the floor”
4. George Fell, asisten eksekutor: “The man never suffered a bit of pain”

dan terakhir….. quote dari pencetus ide kursi listrik, Alfred P. Southwick… “There is the culmination of ten years work and study!! We live in a higher civilization from this day.”
Entah apa yang dipelajari para dokter gigi di universitas sehingga mereka bisa menemukan ide untuk membuat senapan mesin dan kursi listrik. Yang pasti, mulai sekarang bebek gak bisa berpikir yang enggak-enggak begitu mendengar atau membaca kata “dokter gigi”.


Tidak sampai di sana, bebek mendapatkan iklan “mengerikan” yang seakan menjustifikasi anggapan ngawur bebek kalau dokter gigi mempunyai bakat alami menjadi seorang yang sadistis.


Read more: http://unic77.blogspot.com/2010/04/albert-psouthwick-dokter-gigi-penemu.html#ixzz0l9i8XidH

sepeda termahal




ITALIA, KOMPAS.com - Kalau Anda memang penggemar berat bersepeda, berapa harga termahal dari pit? Kalau ada yang di bawah Rp100 juta, itu bukanlah yang termahal. Barangkali produk terbaru Ferrari Di2 bikinan pabrikan mobil sport dari Italia, bisa dikategorikan yang termahal.

Bayangkan, Ferrari Di2 yang baru diluncurkan itu dibanderol Rp153,2 juta (US$16.750) peer unit. Bisa 'selangit' itu harganya karena berteknologi tinggi dan fiturnya bukan sembarangan.

Seluruh rangka dibentuk dengan bahan serat karbon yang kokoh (rigid) karena pengembangan teknologi baru bernama 3PRS. Bagian kaki-kaki menggunakan Racing Speed XLR. Sementara sistem transmisi dilengkapi fitur Dura Ace Di2 yang mampu menjaga posisi rantai tetap kencang dan lurus pada gear yang ada. Sepeda ini juga menggunakan bearing kokoh dari Inox Cult.

Untuk menjaga ekslusivitas, pabrikan memberi waktu tunggu (inden) 2 bulan untuk mendapatkan sepeda itu. Rentan waktu tersebut digunakan Ferrari untuk memberi sentuhan pribadi sesuai keinginan konsumen.

Nah, permasalahannya, pabrikan mengklaim hanya memproduksi dalam jumlah yang sangat terbatas, cuma 50 unit saja. Pebalap F1 tim Ferrari, Fernando Alonso menjadi salah satu konsumen tapi secara cuma-cuma alias gratis.

Read more: http://unic77.blogspot.com/2010/04/wuih-sepeda-termahal-dari-ferrari.html#ixzz0l9dgPVyu



mini Hummer H3

Royal Cart adalah sebuah mobil gold yang telah dimodifikasi bentuknya menjadi mini Hummer H3 dan telah dilengkapi dengan sistim audio terhebat yang pernah diinstal di sebuah mobil golf. Mobil golf ini menggunakan roda ukuran 18 inch dengan ban flat tire, bangkunya juga menggunakan kulit (leather) serta disediakan sumber DC untuk bisa colok laptop atau ponsel anda disini. Di dalam mobil golf ini terpasang Pioneer AVH-P6000 DVD player ukuran 7” touch screen display, 7” visor monitors (2 bh.) and 7” headrest monitors (2 bh).

spesifikasi :
• Custom 18" Wheels with Run-Flat tires
• Custom Red Leather seats with White Piping
• Custom Hood vents
• Upgraded Motor and Controller (top speed approx 35 Mph)
• Custom slide out rear roof to cover rear passengers
• 5 panel rear view mirror, painted to match
• Custom painted bumpers
• Custom Center console for Stereo, and speedometer
• Custom armrest with storage
• Custom Red Carbon fiber dash panels, and glove box
• Custom Chrome, and red leather wrapped steering wheel
• Extended rear seat bottoms for more comfort
• Custom Grille Inserts and Billett Gas cap cover
• Chrome Side Brush guards
• Single Point Battery Filling system
• Tilt steering wheel
• Dual 12 volt power points (for laptop, cell phone, etc)
• Front aluminum skid plate
• Billett pedals with rubber non-slip inserts

Sound sistemnya:

Pioneer AVH-P6000 DVD player with 7” touch screen display, 7” visor monitors (2 pcs.) and 7” headrest monitors (2 pcs.), Image Dynamics IDQ10D2V3 (12” subwoofers, 2 pcs: 1 piece mounted under hood in enclosure of fiberglass, 1 piece mounted in a custom box behind front seats), Image Dynamics Q700.2 Amps (2 pieces) AND Image Dynamics Q1200.1 Amplifier (1 piece) mounted in a custom box behind front seats, Dynaudio Esotec System 220V (3 component sets), 5 TV's.

melongok bangkai kapal titanic